Kamis, 26 Desember 2013

Timbang Benar Resikonya

Opini hanya saya ini satu intinya, ingin mengkritisi anak-anak muda. Saya juga masih tergolong anak muda, dan saya pun layak mengingat benar isi dari tulisan opini ini.
Salah satu ciri khas anak muda adalah keinginannya yang sangat besar, baik keinginan untuk menggapai sesuatu maupun keinginan untuk mencoba-coba sesuatu yang baru. Semua anak muda mengalami hal ini, atau dari segi negatifnya dapat sedikit meleset menjadi keingina yg terlalu menggebu-gebu. Satu sisi bertindak demikian sangat lah bagus, memiliki obsesi yg besar untuk mencapai suatu hal ata tujua tertentu. Semisalnya, anak muda yg ingin mempunyai band yg dapat terkenal dan sukses dengan ini. Si anak muda akan banyak memfokuskan segala pikiran dan usahanya untuk terus berlatih, berkumpul bersama teman satu band, dan sangat bersemangat. Akibatnya, si ana muda hanya merasa hidupnya adalah fokus untuk satu tujuan itu, segala hal yg menghambatnya dpt saja dia singkirkan dengan segera. Mungkin jika dibenturkan dengan jadwal belajar, maka dia akan mentolerasi jadwal belajarnya semata-mata untuk berlatih band. Begitu sedikit contohnya.
Padahal, masih sanga banyak apa-apa yg harus kita pikirkan, terutama resiko setiap apa yg aka kita jalani. Jangan sampai apa yg sudah kita jalani/tekuni slm ini blm sepenuhnya atau bahkan blm sama sekali kita tahu resikonya untuk diri kita depan seperti apa, untuk keluarga, teman2 kita seperti apa???
Mungkin anak muda juga masih minim sekali pengalaman. Karena sadar atau tidak pengalaman memeng guru yg mujarab bagi hidup kita, dengan pengalaman kita meresakan/melakukan langsung setiap resiko yg kita terima dari sebuah aktivitas. Semisal, kalau kita belajar mengendarai motor di jalan aspal maka kita akan tahu bagaimana licinnya jalan aspal saat berkendara ketika hujan, mudahnya berkendara dengan kecepatan yg tinggi. Sedangkan, pengalama yg berbeda akan dialami oleh orang yg belajar berkendara motor di jalan yang ditutup tanah serta bergelombang. Pengalaman yg didapatkan adl pengalaman menghindari lubang2 sambil motornya berjalan, melintasi jalan lumpur yg licin saat hujan dan setelahnya, dan berkendara dengan hati-hati. Jelas dua pengalaman yg berbeda dengan resiko yg berbeda pula. Dari contoh sederhana itu penulis ingin menggambarkan bahwa satu kegiatan yg sama bisa menimbulkan atau memiliki berbagai resiko. Bijak sekali bila ada anak muda yg matang timbang-menimbang resiko tiap keputusan yg ia buat.
Penulis mengajak semua pembaca untuk lebih gemar lagi mengembangkan diri (meningkatkan kapasitas dan memperbarui kapabilitas). Terkhusus anak-anak muda sekalian, kita tinggalkan saja sifat pemuda konvensional yg amat melekat, sangat dinamis dan penuh keinginan kuat, namun sedikit yg banyak melihat/menimbang setiap resikonya. Kita kombinasikan keinginan yg menggebu dengan matangnya pertimbangan kita akan setiap resiko, agar slalu dapat kita mengoreksi diri dari setiap tujuan-tujuan yg tdk tercapai dan kesalahan-kesalahan yg kita buat.
Selamat berjuang wahai anak muda :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat membaca, semoga mendapat hikmah atau mungkin inspirasi dan semoga mendapat manfaat. Mari komen2 dan saling berbagi ^^