Kamis, 26 Desember 2013

Menulis: Budaya Indonesia & Menyelamatkan Ide

Hal terberat untuk dapat menulis adalah MEMULAInya. Kadang ada saja hambatan atau halangan yang membuat diri malas sekali untuk menuangkan ide-ide atau buah pikiran dalam tulisan. Bahkan sebenarnya sangat paham akan manfaat apabila ketika sedang ada ide yang bagus atau pemikiran yang terlintas untuk dituliskan, barang di kertas-kertas sisa yang ditemukan di jalan atau kamar kostan. heheh, lucu.
Indonesia membutuhkan ide-ide segar nan kreatif nan brilliant nan out of the box dari para pemuda. Bagaimana ide-ide itu dapat bermanfaat bagi sesama apalagi menjadi kontribusi untuk kebangkitan Indonesia jika para pemuda, yang diharap-harapkan memberikan ide dan solusi permasalahan bangsa enggan atau malas untuk menulis. Karena dengan menuliskan ide-ide yang dimiliki, kita dapat mengembangkannya menjadi satu referensi-referensi pembaca, atau minimal memberikan pengaruh dalam “membuka pikiran” orang lain akan suatu hal. Kalau ide tersebut adalah untuk sebuah masalah bangsa, makan tulisan kita dapat menjadi bagian dari solusi-solusi atas permasalahan yang terjadi.
Pelajaran 1: pemuda itu penuh dengan ide-ide segar nan di luar kotak nan solutif nan imajenatif nan luar biasa. Jangan sia-siakan itu, anak muda ^^
Lupa, salah satu fitrah manusia yang Tuhan (Allah) lekatkan dalam diri manusia selekat-lekatnya. Lupa belum ada obatnya sampai hari ini. Lupa dapat menyerang siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Tidak ada yang tahu kapan dia datang menghampiri kita ^^. Jadi, penting sekali apabila pemuda itu menuliskan pemikiran-pemikirannya dan simpan baik-baik, agar pemikiran (ide) nya tersebut terselamatkan. Kalau sudah lupa akibat kita tidak segera menuliskan apa yang kita pikirkan maka, selesai sudah, hanya berharap waktu akan mengulang kita memikirkan (dapat berpikir/dapat mencetus ide) yang sama untuk kedua kalinya. Tahap selanjutnya ketika tulisan akan ide kita telah dibuat adalah membaginya (sharing) ke semua teman-teman yang kita miliki, baik via social media, via lisan, ataupun via web-blog, dan masih banyak lagi sarana-sarana berbagi lainnya. Mengapa? Karena dengan membagi tulisan yang itu adalah buah pemikiran kita, orang lain akan memberikan masukan atau pandangan (pendapat) nya, sehingga pemikiran dan tulisan kita lebih kaya lagi daripada sebelum kita membagikan hasil tulisan kita kepada orang lain. Karena “satu apel + satu apel = dua apel. Akan tetapi, satu kepala + satu kepala (dalam memikirkan sesuatu) = banyak ide, bukan dua ide”.
Pelajaran 2: Selamatkan ide-ide kita dari penyakit lupa yang belum ada obatnya, karena kesempatan yang Allah berikan kepada kita untuk memikirkan ide belum tentu datang kedua kalinya ^^
Di awal penulis juga bilang, bahwa menulis setidaknya dapat “membuka pikiran”, yang belum tahu menjadi tahu, yang sudah tahu menjadi lebih paham, yang sudah paham memnjadi sependapat , dan yang telah sependapat menghasilkan ide-ide yang lain ^^. Keren ya kalau ini terjadi ^^
Belum banyaknya keterbukaan pikiran kita akan semangat menjadikan Indonesia, negara kita keluar dari keterpurukan atau dapat bangkit dari kegagalan, maka peran tulisan atau menulis adalah PENTING, khususnya bagi para pemuda dan siapapun yang telah tersadarkan dirinya untuk meluangkan waktunya memikirkan orang lain dan Indonesia kita. Oleh sebab itu, penting sekali menjadikan MENULIS menjadi sebuah budaya masyarakat Indonesia, agar apa yang kita lakukan dapat diketahui oleh orang lain, yang akahirnya saling bantu-membantu dalam merealisasikan sebuah ide.. ^^
Salam Budaya, Salam Kreatif, Salam Persahabatan : )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat membaca, semoga mendapat hikmah atau mungkin inspirasi dan semoga mendapat manfaat. Mari komen2 dan saling berbagi ^^