Selasa, 27 Januari 2015

Menunggu pulang

Malam makin larut dan kami belum meninggalkan kantor. Masih ada urusan pribadi yang harus diselesaikan sesegera mungkin. Kata pak bos, jangan pernah menunda-nunda pekerjaan, apapun itu. Kata pak bos yang lainnya, lakukan pada kesematan pertama. Semuanya baik dalam nasihat. Malam makin larut dan kami masih berkutat dengan kertas2 dan tinta printer untuk sekedar mencetak naskah2 yang dianggap penting untuk sedikit banyak membuat kita terlihat pintar. malam semakin larut dan perut kami mulai keroncongan. hanya kue sagu yang menghampiri tenggorokan dan lanjut meluncur ke perut yang lapar. sampai disini, pada menit ke 59 kami putuskan untuk kembali pulang. Assalammu'alaiakum. PB1, 27 Januari 2015 #catatan

Kamis, 22 Januari 2015

Band Anak Negeri II



tujuh orang yang mempunyai kesamaan mimpi dan cita-cita, berkarya untuk bangsa dan negara dan agama yang suci. bersatu atas restu orang tua dan berdasarkan tekad menempa pendidikan setinggi mungkin. terpisahkan oleh jarak, namun tidak hati. terkadang saling melupakan, namun terkadang sangat merindukan. kami suka latihan dan penampilan yang prima.

Skenario Indonesia

Ini bukan apa-apa. Hanya pikiran-pikiran ku saja. Hanya renuangan-renungan ku saja. Sebagai warga negara yang (bisa dibilang) baik, aku suka ikut turut serta memikirkan nasib bangsaku ini. Mana tahu, nanti Allah akan tanyakan soal ini di akhirat kelak? "Pernahkan kamu memikirkan orang lain?" Supaya aku bisa menjawabnya, ya banyak-banyak lah bersimpati dan berempati kepada orang-orang. Toh, tiap manusia adalah sama di mata Allah. yang membedakan hanyanya ketakwaan dan keimanannya saja. Diluar itu semua sama. titik.


Akan kah Indonesia menjadi lebih baik? dan lebih baik baik lagi? Semoga.
 
Pilihan sekenario untuk negara Indonesia antara lain:

1.      Indonesia akan menjadi negara yang pernah ada dahulu kala yang hari ini telah dibaca dalam buku-buku sejarah atau dilihat dalam film-film dokumentar kenegaraan dunia, sebagai negeri yang elok, makmur, indah nan permai. Indonesia hanya menjadi cerita untuk anak-anak cucu dan tak pernah melihatnya kembali apalagi merasakan menjadi penduduknya.
2.      Indonesia menjadi negara yang hancur. Perang merajalela, pertikaian dalam perbedaan SARA, tindak kriminalitas melejit tinggi, kematian balita dan manusia sangat tinggi, kehidupan bebas dan penuh tindak kejahatan, tidak menadapatkan bantuan dari negara lain.
3.      Indonesia akan bengkit dari keterpurukan saat ini dan menjadi negeri yang dibanggai seluruh masayarakatnya, pendidikan merata, kemiskinan menurun tajam, perdamaian dimana-mana, dan dapat bersaing dengan negara-negara lain di bidang apapun.

Nggak terlalu kejam kan pilihan-pilihan skenarionya? hehe.