Sabtu, 24 Desember 2011

MENURUTMU LURAH ITU APA?


Oleh: PAL
Didedikasikan untuk keluarga besar SOCRATES

            Hari ini adalah hari kedua pra-MPD Departemen Agronomi & Hortikultura. Lapangan yang manjadi tempat pertemuan para petani dengan pimpinan IPB dan Menteri Pertanian RI tahun lalu menjadi saksi hari ini. Langit kembali menebarkan birunya yang berseri seolah tersenyum menyambut hari ini. Di rundown acara yang dipegang di tangan kanan kadiv acara MPD tertuliskan pukul 08.30 “Pemilihan Lurah AGH 46”.

Sekarang jam tanganku menunjukkan pukul 08.00

            Yel-yel kelompok semakin bergemuruh, sorak-sorai anatar kelompok semakin menjadi ketika MC meminta dengan segala hormat para peserta untuk saling beradu yel2 dan jargon kelompok. Saling membagikan energi positif dapat terlihat saling terpancarkan satu sama lain.
...
            Tidak berapa lama, berdirilah tiga pasang orang dari masing2 perwakilan kelompok mengikuti kk penitia divisi acara ke belakangan gedung yang mempeunggungi tempat berkumpul kami sejak pagi tadi. Tidak disangka2, setelah para kk-kk memberikan pengalamannya setelah lama bercongkol di AGH. Sambil ku tetapkan visi & misi yang baruku ku buat satu malamnya, sambil ku tatapi wajah2 orang yang ada disana. seraya berdoa dalam batin: “semoga setiap tetes keringat yang jatuh dari wajah dan tubuhku ini merupakan tetesan amal kebaikan ku untuk orang2 di sekitarku. Dan semoga harapan ini tertular untuk kalian semua yang telah sangat berani mengambil resiko ini.
            Aku adalah orang pertama yang diminta maju berhadapan langsung dengan seluruh peserta pra MPD. Aku berkata dalam batin, “apa boleh buat lagi?! Nasi sudah jadi bubur. Hal yang selalu ku ingat dalam melakukan sesuatu adalah, niatkan untuk hal yang baik, lakukan dengan hati dan cintamu, maka itulah hasil terbaik yang kamu pernah dapatkan. Perlahan aku meninggalkan forum kecil calon2 pemimpin AGH 46 itu, semakin jauh dan akhirnya sampai juga ditempat tujuan, berhadapan langsung dengan anak2 AGH 46. MC acara tersebut memanggil namaku “Pryo Adi Lukito” dengan lantang, dan akupun bersiap memaparkan visi dan misi bila terpilih menajdi pemimpin AGH 46 (akrab disebut Lurah).

Perkenalkan, saya Pryo Adi Lukito
Teman2 bisa panggil saya Luki. Saya berasal dari Jakarta Selatan, dengan kehidupan keseharian adalah perkotaan dan jauh dari kata pertanian. Namun, yang saya tahu kedua orang tua saya adalah berasal dari keluarga petani. Dan alhamdulillah saya termasuk orang yang suka dengan bercocok tanam dan merawat tanaman, karena teras rumah saya berhadil disulap ibu menjadi taman tanaman dalam pot. Walaupun saya tak pernah menyentuh langsung yang namanya pertanian, tapi mudah2an semangat petani yang dimiliki oleh orang tua saya dapat tertulaskan ke saya dan saya berjanji untuk selalu belajar tentang pertanian.
Visi yang saya bawa adalah:
Menjadikan AGH 46 menjadi mahasiswa-mahasiswa yang kreatif, berani, inovatif, dan menjunjung tinggi asas kekeluargaan
Misi:
Mengenal seluruh mahasiswa AGH 46
Titik berat dari visi dan msi saya adalah saling mengenal, karena tak mungkin keluarga besar AGH bisa kompak bila tak saling kenal. Karena awal dari sikap saling memahami dna melengkapi adalah saling kenal. Oleh kerana itu WAJIB bagi kita anak2 AGH 46 untuk mengenal satu sama lain.
            Ketika itu saya ingat, ada satu orang yang bertanya: “Bagaimana kamu mengenal semua anak2 AGH 46?”. Program database kelas adalah langkah awal untuk mewujudkan itu semua, jadi wajib bagi kita AGH 46 memiliki databese setiap orangnya. Setelah itu, ada pula audiens yang bertanya: “Apakah kamu dapat mewujudkan itu semua?” dengan singkat saya menjawab, saya akan membentuk sturtur kelas, yang didalamnya ada Lurah, Komti, dan perangkat kelas lainnya seperti sekretaris dan bendahara. Lurah akan  bergerak untuk kegiatan2 non akademik, dan komti akan membantu dalam kegiatan akademik, dan perangkat kelas yang lain melengkapi gerak tersebut. Hingga akhirnya sekitar pukul 12.05 WIB @ Leuikopo selesailah pemaparan visi misi para calon Lurah AGH 46. Dan dengan musyawarah AGH 46 telah memiliki nama untuk Lurahnya.
                        Lurah Putra (Pak Lurah): Pryo Adi Lukito
                        Lurah Putri (Bu Lurah): Syahidah Roshidah Ansori
            Bukan perkara mudah amanah ini berani kami emban. Bukan perkara sepele amanah ini kami jalankan. Karena ada 158 orang agronom yang akan kami pimpin. Yang setiap orangnya memiliki karakter yang berbeda2, yang tidak semuanya sudah kami kenal sebelumnya. Doa kami hanya ingin: “Semoga amanah ini adalah rencana-Mu untuk memuliakan kami, bukan jalan untuk menghinakan kami, ya RABB..”
            Sudah 3 semester aku menjadi keluarga besar AGH. Artinya sudah 1,5 tahun kita telah bersama. Waktu bergulir demikian cepat ya, kawan. Hanya tersisa 3 semester lagi kita akan bersama dalam satu suasana kelas, gathering, dan kegiatan2 kebersamaan lainnya, setelah itu kita akan menjalani kehidupan kita masing2. Aku, kami bangga telah berhasil mengenal kalian dalam waktu setengah perjalanan ini dan kami salut dengan kalian yang masih terus belajar tentang ke-agronomian dan ke-hortikulturaan beserta pelajaran2 yang mendukung lainnya, entah yang kalian ambil di Minor, SC, atau interdept. Karena sangat sedikit orang2 yang mau memikirkan orang lain, wal khusus para petani. Dan AGH mengajarkan kita semua untuk bersikap dan berpkir demikian. Sungguh bangga hati ini, sungguh senang hati ini, sungguh berat perjuangan dilangkah berikutnya, but i belive u can do it, we can do it, brother sister..!
            Nama kita adalah SOCRATES, yang punya kepanjangan Solid, Creative, Attractive, Enthusiastic. Kita kompak, kita kreatif, kita atraktif, dan kita antusias. Thanks jojo, yang sudah berlama-lama merenung di biliki merenung untuk memikirkan nama ini.^^ semua adalah doa. Doa untuk kita semua. Harapan pula, harapan agara ke-4 sifat ini dapat kita bawa hingga kapanpun, dimanapun, sampai kapanpun.
            Waktu pengabdian kami tinggal 1,5 tahun lagi, tapi yang kami yakini adalah Lurah adalah jabatan seumur hidup yang akan selalu kami emban. Mana tahu kesempatan untuk reuni disepuluh sampai 15 tahun kedepan terbuka lebar, dan kita dapat berkumpul lagi dengan suasana kekeluargaan yang pernah kita jalin selama menjadi mahasiswa dulu, dan itu masih tugas kami ^^.
            Kami tak pernah mengukur seberapa berhasilkah amanah sebagai Lurah kami jalankan. Dan kami pun tak pernah mengharap apapun dari amanah kami ini, tidak untuk harta, tidak untuk jadi populer, tidak pula untuk mendapat pujian dari kalian, tapi yang kami yakini adalah kami akan mengemban amanah ini dengan sekuat tenaga, sepenuh jiwa, dan dengan janji setia hingga kalian mendapat menfaat sebesar-besarnya karena adanya kami disini, dan pastinya untuk mengejar kemungkinan mendapatkan kemuliaan dari sang pemberi amanah hidup ini.
            Mohon bantuannya agar tetap istiqomah dalam menjalankan amanah dan merealisasikan kata2 yang telah terucap. Karena kami hanyalah manusia biasa sama seperti kalian yang dekat sekali dengan salah dan dosa. Oleh karena itu, sebelum terlalu jauh, mohon dimaafkan atas segala salah dan khilaf kami selama mengemban amanah yang kalian berikan ini. Pesan kami:
ini tentang JANGAN
jangan pernah kau MENYERAH, apapun yang terjadi
jangan pernah kau MENGELUH, saat bagaimanapun peristiwanya
jangan pernah kau MUNDUR, setelah lonceng pertandingan telah kau bunyikan dengan komitmenmu
jangan pernah kau MENGHARDIK, walau 1 atau 2 bait kata karena lidah dapat lebih tajam dari belati yang baru diasah
jangan pernah kau TINGGI HATI, karena kesombongan adalah jubah Sang Maha Perkasa lagi Lembut Kasih-Nya
jangan pernah kau TAKUT, selama nafasmu adalah kebenaran walaupun hanya sehela
jangan pernah kau BERANI, menghelakan kata “ah” bahkan bantahan keras kepada orang yang meminumi kita susu
jangan pernah kau LARI MENJAUH, karena jalan ini memang panjang, berliku, penuh kabu, duri, dan goncangan2 keimanan.
Tapi itu semua akan terbalaskan dengan pintu JANNAH-Nya, bagi siapa2 yang bersungguh-sungguh untuk hari ini hingga panggilan ruh tiba.
Dan
JANGAN lupakan bekas hari ini yang sengaja Allah berikan untuk kita, sedalam hati yang tenang.

Bogor, 24 Desember 2011
@Meja Belajar pukul 03:12 WIB
@Meja Belajar pukul 03:12 WIB

Senin, 05 September 2011

Kepribadiaanku-Menurut http://ipersonic.net

Realis Bertekad


Tipe Realis Bertekad senang memangku tanggung jawab dan menyambut tantangan. Mereka orang-orang yang stabil dan dapat diandalkan. Kontak dengan pihak luar sangat penting bagi mereka; mereka mudah berbaur dan sangat aktif. Mereka pengorganisir ulung dan sangat senang jika hal-hal dilakukan dengan benar serta tepat waktu; mereka dapat dengan cepat bereaksi tidak sabar jika orang lain tidak sesungguh-sungguh, seteratur, dan sepatuh mereka. Mereka lebih menyukai pekerjaan terstruktur yang menelurkan hasil nyata dengan cepat ketimbang proses abstrak yang membutuhkan waktu lama untuk mewujud. Tipe Realis Bertekad tidak keberatan dengan rutinitas selama itu mendorong efisiensi. Namun demikian, mereka sangat tidak menyukai kejadian-kejadian tak terduga dan tak tertebak yang mengacaukan rencana-rencana cermat mereka. Begitu mereka berkomitmen terhadap suatu alasan, mereka melakukannya dengan pengabdian dan bersedia berkorban cukup banyak deminya.

Tipe Realis Bertekad tidak menghindari konflik dan kritik namun menghadapinya dan mencari penyelesaian. Karena mereka memiliki mata yang tajam dalam mencari kesalahan dan kelemahan orang lain dan seringkali cepat melontarkan kritik, kadang-kadang mereka membuat orang lain tersinggung khususnya ketika sedang marah serta menarik kesimpulan terlalu cepat. Karena sifat adil mereka yang menonjol, mereka dengan cepat bersedia mengoreksi diri dan tidak pernah tersinggung jika seseorang bicara jujur kepada mereka. Anda tidak perlu mencari motif tersembunyi jika bersama mereka; Anda selalu tahu di mana posisi Anda. Tipe Realis Bertekad sering ditemukan di posisi pelaksana karena mereka mengkombinasikan komitmen, kompetensi, dan kemampuan untuk bersikap. Di waktu luang, mereka juga sering menerima tanggung jawab di perkumpulan atau lembaga lain.

Tradisi dianggap penting oleh Tipe Realis Bertekad. Mereka menghadiri tiap acara keluarga dan tidak pernah melupakan hari ulang tahun atau ulang tahun pernikahan. Keluarga dan teman sangat penting bagi mereka. Dengan sikap terbuka dan komunikatif mereka, mereka mudah mengenal orang dan memiliki lingkaran teman dan kenalan yang besar. Mereka tidak pernah berpura-pura, dan sebaliknya adalah teman-teman yang dapat diandalkan dan setia serta selalu siap kapan pun mereka dibutuhkan. Tipe Realis Bertekad menganggap hubungan mereka dengan sangat serius – mereka mendambakan pasangan seumur hidup. Dalam hubungan asmara, mereka mementingkan stabilitas dan kesetiaan dan di sini mereka juga bersedia mengutamakan kebersamaan yang harmonis. Tipe Realis Bertekad ahli mengatasi krisis atau masa-masa sulit dengan tenang; mereka tidak pernah terpikir untuk mengingkari janji yang sudah mereka lontarkan. Sebagai pasangan, Anda dapat selalu mengandalkan dukungan mereka. 

Sabtu, 20 Agustus 2011

OM-POL

Ompol (si ais sering bilang julukan ini buat nyebut pak polisi), maksunya si om polisi, tapi sering aja disingkat jadi, OM-POL..


Apa sih tugasnya pak polisi?
yang saya tahu, tugasnya setara dengan "power ranger", anggapan kala kita kecil dulu. pembela kebenaran, penegak keadilan, dan penyelamat masyarakat dari berbagai gangguan.

Kapan kita butuh polisi?
saat kita susah, kehilangan ananda kesayangan, kehilangan harta benda karena mungkin kecerobohan sendiri, menangkap pencuri, melihat di televisi, bertemu di pertigaan jalan, berjejer di tepi jalan saat menjelang bulan Ramadhan.

Bagaimana perasaan kita kepada polisi?
takut kena tilang, takut disetop mobil/motornya, jangan sampai deh ketemu di jalan, was-was, senang sekali karena ia saudaraku, gagah sekali

Mungkin kita pribadi, pernah bercita-cita juga menjadi seorang polisi atau polwan ya.. tapi miris rasanya diri ini.. citra polisi kita sangat tak BAGUS. dimata kiat sendiri sebagai warga negara. Polisi adalah salah satu aparat negara yang tugasnya adalah menjaga kita semua dari acaman-ancaman dan memastikan kita agar kita merasakan suasana aman dan nyaman, tempat kita berkonsultasi akan permasalah pidana atau perdata. Namun, kenyataan yang sering kita pandang adalah masih sebelah mata. Masih mengganggap semua generalisasi. Masih hanya melihat siapa yang berbicara, BUKAN apa yang ia bicarakan. Masih menilai dari luar sampulnya saja, tidak sampai isinya.
Pak polisi itu yang kalau sedang "iseng" tak ada kerrjaa ia akan berdiri di pinggi jalan  bakan ngumpet2 untuk mengincar sepeda motor yang lewat tanpa helm sang pengemudinya. denga harapan dapat "lumaya" uang buat makan malam hari ini..

"SALAH"
kalau kita masih berpikir demikian.
Sungguh sangat berburuk sangka kita terhadap pak polisi itu, kecuali dia keluarga kita..
Sungguh sempit kita dapat membuka hati dan mata kita dalam menilai sesuatu hal..
Dengan membuka semua mata kita, maka kita dapat lebih terang melihat sesuatu itu..

Pak polisi adalah hanya satu kasus saja..
Pak polisi juga manusia,, yang punaya keluarga, yang harus mencari nafkah untuk keluarga, yang harus mengurus anak dan istrinya, yang harus mempertanggungjawabkan apa yang ia perbuat dimasa hidupnya, sama seperti kita..

tapi yang lain2nya itu, yang menyimpang2 perlakuannya, yang suka jadi koruptor uang rakyat, harus kita sepakati kalau itu namanya OKNUM.
tak semua pak polisi demikian. ya kawan 2 ^^

Mendengarkan


"Jika dia mendengar lantunan ayat-ayat Allah, maka bergetarlah hatinya. Bergetar seakan-akan Allah menyampaikannya langsung padanya. Atau lebih bertambahlah imannya"

Antara membuat hiti kita bergetar dengan membuat grafik keimanan kita naik adalah dua hal berbeda tapi terikat sebab-akibatnya. Jelas lebih sulit mendapatkan kondisi pertama (baca: membuat hati kita bergetar). Saag hati kita rasanya bergetar, saat itu juga seperti ada tangan lembut yang tak terlihat yang mesuk menembus relung-relung tulang-tulang rusuk dan dada, memegang erat hati kita dan mengguncangnya hangat. Sangat Hangat. Penuh Kasih Sayang. Itu pertanda Allah sedang menyampaikan pesan kepada kita, bukan berupa wahyu memang, tapi effect positif dibalik ayat-ayat cinta firman-firman Allah itu. Saat itu juga grafik keimanan kita bergerak naik membentuk satu garis mirip gelombang-gelombang tsunami mungkin. kesulita mejadi ringan. pikiran menjadi terbuka. dan urusan kita seketika lancar.
Berbeda dengan keadaan kedua-bertambah keimanan kita. Dua kemungkinan untuk hal ini. bertambahnya sedikit atau hanya naik sementara dan beberapa saat kemudian menurun kembali. Belum ada guncangan hati yang kita rasakan hangat itu.

Maknanya, Islam mengajakan kita untuk selalu optimis. Dengan meletakkan kata atau kalimat yang lebih sulit didapatkan diawal kalimat mendahului yang lain. Agar supaya kita termotivasi-lebih untuk melukannya. Insya Allah kalao kondisi pertama dapat kita rasakan, maka kondisi kedua akan juga mengikuti sebanding dengan kondisi pertamannya.

"kala sahabat sedang beristirahat, mereka sering sekali untuk mengambil wudhu, diteruskan dengan shalah sunnah, dan dilanjutkannya dengan tilawah.. sunggu dasyat arti waktu yang para sahabat pahami, istirahat yang bermakna dan bermanfaat itu dapat kita contoh: waktu-waktu istirahat para sahabat.."



Selasa, 09 Agustus 2011

Renungan Malam ini


Putara siklus kehidupan sungguh menyimpan banyak sekali makna bagi kita yang menyukuri setiap detik-detik kehidupan ini.
Makna yang kesemuanya dapat diambil segi positifnya, yang membuat kita lebih dewasa dan bijaksana dalam keseharian.
Pembelajaran hidup adalah dari setiap sisi alam semesta ini, yang tak akan pernah habis memberikan pelajaran tentang kearifan hidup.

Semangat kita adalah semangat untuk memberi dan memperbaiki. Perlahan tapi pasti, segera tapi berkualitas.

TERIMA KASIH YA ALLAH

Kamis, 28 Juli 2011

Rock Lee "Membara"



"If I can't do 400 push-ups, I'll hit the dummy 800 times! If I can't hit the dummy 800 times, I'll do 2000 jump ropes!"

Minggu, 17 Juli 2011

Andai Semua Punya Mata dan Mulut

Ini berhubungan dengan kesadaran kita..
Ini juga berhubungan dengan kepedulian kita..
Seperti jargon Ekskul Rohis SMA-ku, “Siapa lagi kalau bukan kita? Kalau bukan kita siapa lagi???”
Seperti lagu lawas yang sering orang tua kita dengarkan, “Kalau bulan bisa ngomong? Pasti dia tak akan bohong..”

Apakah otak kita dapat mati dikala raga ini masih kekar berdiri? Apakah hati kita dapat mati ketika nafas kita masih ringan terhembus? Saya jawab DAPAT.

Kasus 1:
Supir angkot yang sedang mencari penumpang sangat bersemangat hingga malam hari tiba. Samapai ketika sang supir tiba di ujun gang menuju jalan raya ia “nge-tem” dulu sambil mengahiskan sisa gorengan yang dibelinya kala istirahat makan malam. Saat itu pukul 21.00, mungkin sang supir sudah kehilangan konsentrasi 100% karena kelelahan. Setelah sang supir menghabiskan gorengannya DENGAN ENTENG “tuing...”, sampah polimer karbon, kertas bungkus yang “dibejeg-bejeg” dengan tangan DILEMPARKAN BEGITU SAJA KE JALAN.

Kasus 2:
Kala itu adalah waktu setelah magrib, setelah waktu shalat berjamaah telah selesai, ada seorang pemuda yang badannya lumayan bagus, parasnya natural, dengan gaya pakaian yang trendi masa kini, pemuda “zaman sekarang banget” deh. Mampir ke  kantin untuk membeli air mineral gelas di kanti Rumah Sakit Pemerintah. Kala itu saya pergi menjenguk teman yang sedang sakit. Ditangan kanan memegang plastik dan air mineral gelas dan ditangan kiri memegang minuman ringan teh dalam botol plastik berjalan menuju kamar pasien yang juga pemuda itu jenguk. Sang pemuda berjalan bersama 2 orang saudara peremuannya. Duduk di kursi kayu depan kamar, tak lama berdiri, maju sedikit kearah tempat sampah yang telah dipisahkan antara sampah kering dan sampah basah, dengan ukuran kurang-lebih 70 cm tingginya (lumayan besar). TANPA SADAR “tuing...” dia lebih memilih untuk melemparkannya ke dalah selokan tempat air hujan dialirkan dan dibuang DARIPADA MEMBUANGNYA PADA TEMPAT SAMPAH YANG DISEDIAKAN. Pemuda kita.

Kasus kecil teman. Hanya soal sampah. Masa? Kita tidak bisa sih memulai sedikit lebih sadar dan peduli?

Mau sampai kapan negeri ini bebas banjir kalau kelakuan kita seperti demikian. Saya yakin, hewan-hewan pun tidak melakukan hal demikian. Hewan memiliki tempat sendiri untuk menyimpan makanannya, memakan makanannya, membuat sarangnya, membangun tempat tinggalnya, bahkan membuang kotorannya pun hewan punya tenpatnya sendiri. Lantas kita samkah dengan hewan? JELAS TIDAK.

APAKAH OTAK DAN HATI DAPAT MATI KALA RAGA MASIH SEHAT BERDIRI?
Andai tanah..
Rumput..
Pepohonan..
Bangunan-bangunan..
Tiang-tiang penyangga..
Lantai..
Sepatu..
Aspal jalanan..
Mobil-mobil..

Bahkan udara.. punya mata dan mulut, maka mereka tak akan bohong untuk memberi tahu kita bahwa hal itu adalah sifat BURUK. Dan mereka sangat tersiksa dengan sikap seperti itu.

Sabtu, 02 Juli 2011

My Thanks

Pencarian makna bersama-sama kalian. Bisa dibilang: teman seperjuangan, saudara/i ku yg budiman, teman satu ikatan, teman satu visi, teman satu hobby, teman satu tapi sangat beragam tapi tetap dapat menyatu...

Thanks Allah you give me many gift from blue sky and real..
(opo to le bahasane?!)



2009: thx to Saraswati, Suci Chaerunnisa, Yusti Maulida, Sarah Nur Amalia, Desi Sakawulan, Endro Priherdityo, Arya Panji Wicaksono, Nazar Alhadad, M. Syarif Harahab, Lutfhan Hadi Priambodo.

Atas kenergic-an positif yg slalu kalian pancarkan dgn penuh keluguan dan ketulusan itu.



2010: thx to Hilda Wahyuni, Lisa Melinda, Siti Farida, Poetri Agustin Aryawati, Andri Setiawan, Ghulam Nurul Huda, Prawira Putra Nasution, Novaldy Arif.

Atas kepiawaiannya utk tetap menjadi pendiam yg penuh makna dan kata2x yg tak terlihat, penuh misteri dan kecerdasan kukira.

Semua.. Thx all..
Ini adalah perjalanan utk mencari sebuah makna..nikmati, nikmati, nikmati smua proses yg Dia berikan utk kita dlm pencarian makna..

"membiru di hati sebagai warna pertama utk lukisan makna yang indah.."

KIta Pemimpin

Minimal kita adalah pemimpin untuk diri kita sendiri..

"betul tidak?!"

1. Suami adl pemimpin bahtera rumah tangga, pemimpin atas istrinya

2. Istri juga demikian. Istri adalah yang waktunya paling banya untuk anak-anaknya, sebagai panutan dan penentu.

3. Pembantu adalah pemimpin juga. Pembantu rumahan akan bertanggung jawab atas semua barang2x yg ada di rumah tempat ia bekerja.

4. Guru adalah orangtua kita di sekolah. Pemimpinnya ketua kelas dan pemimpin di depan kelas. Yg bertanggung jawab atas semua muridnya dan atas ilmu yg ia sampaikan.

5. Ketua kelas (baik TK, SD, SMP, SMA, D3, S1, S2, maupun S3) adalah pemimpin di kelasnya. Yg bertanggung jawab atas kelas.

6. Supir bus juga pemimpin lho. Ia yg mengemudikan bus hingga tujuan penumpang2x nya. Pemimpin juga mengantarkan kita mencapai tujuan.

Masih mengelak bhw kita bukan pemimpin?! Susah deh..
Di jamin!!! ^^

pemimpin ya bertanggung jawab, ya mengantar kita menuju tujuan, ya membagi ilmu2xnya, ya menjadi penentu kita akan menjadi seperti apa, ya memberi perhatian, ya dikenal dan mengenal, ya sopan dan santun, ya menjunjung tinggi keadilan dan membela kebenaran menumpas kejahatan (layaknya power rangers)..

Semua kita adalah pemimpin..
Yang nanti..
Dihari yg kita tdk tahu kapan..
Dikemudian hari..
Hari yg Dia tlh tentukan..
Kita semua, tanpa terkecuali akan ditanyakan segala pertanggung jawaban perbuatan2x kita selama di dunia..

Karena salah satu kriteria orang yg akan masuk surga adalah pemimpin yg adil. ^^

mari kita doakan para pemimpin2x kita yang adil.. Semoga Allah membalas segala dr keadilan itu dgn balasan yang setimpal baik di dunia maupun akhirat..

Happy Ending! (husnul Khotimah)

Anak Muda dan Moral Bangsa

Kita semua pasti sudah tdk asing lagi sama "mba google" mesin pencari yg serba guna yg pemakainya adl semua kalangan (mulai anak2x sampai lanjut usia). Berkat adanya mesin pencari ini segala akses informasi Insya Allah sangat mudah utk kita dapatkan (mulai resep makanan hingga satelit terbaru yg diluncurkan NASSA, mulai barang2x "matrial" sampai publikasi tokek peliharaan yg hilang, mulai berita yg "ngawur" sampai berita yg gak slesai2x dibahas), "pokok e" semua dapa kita akses sesuai apa yg kita ingin peroleh secara mudah, cepat, dan segera. Tapi memang untuk informasi2x tertentu kita harus pintar dalam menggunakannya, perlu trik2x khusus untuk lebih jauh menggunakan semua fasilitas yg disediakan oleh "mbah google".

Rekan2x pembaca, para mahasiwa, ibu dan bpk orang tua, para pemuda pemudi yg baru saja menikah, dan setiap warga negara Republik Indonesia yg mengenal "internet" dan "televisi", TOLONG... tolong pantau aktivitas saudara, anak, teman, juga tetangga kita yg juga menggunakan "internet" sbg bantuan utk mengakses informasi..

Karena, hasil observasi saya, fasilitas "mbah google" dalam mengakses informasi di Indonesia.. Orang2x pengakses informasi TERTINGGI/TERBANYAK/TERSERING adalah utk hal2x yg TIDAK BAIK/TERCELA/TIDAK BERMORAL yg dapat melemahkan kinerja otak seseorang utk berpikir. Juga melemahkan iman serta derajat kita dihadapan Allah SWT. Hal2x tersebut adalah tentang PORNOGRAFI (baik berita, video maupun gambar2x porno).

lihat ini: http://www.google.com/insights/search/

Sekitar lebih dari 70% warga negara Republik Indonesia adalah PEMUDA-PEMUDI..

Sangking bebasnya akses informasi yg dunia sajikan MORAL dan HARGA DIRI BANGSA dapat tercoreng, yg dpt juga kita bila scr tidak langsung PEMUDA-PEMUDI lah yang menghambat kemajuan bangsa karena rendahnya IMAN, MORAL, dan bimbingan AGAMA yg mereka dptkan di lingkungan KELUARGA juga SEKOLAH.

TOLONG. Tolong.
"demi masa. Sesungguhnya manusia kerugian. Melainkan orang-orang yg beriman dan mengerjakan kebajikan serta SALING MENASEHATI UNTUK KEBENARAN DAN SALING MENASEHATI UNTUK KESABARAN"

Al-'Asr
Surah ke-103
Ayat 1-3

Jumat, 10 Juni 2011

Ujian Kita: Soal Kejujuran



Beragam suasana diri dikala mendekati hari-hari ujian:
“Duh, takut ni bentar lagi mau ujian... Malah belom persiapan apa-apa lagi..???”
“Eh, awas ya entar! Kalo gak bagi-bagi...” (ngancem ke temennya yang dianggap pinter)
“Gua sih nyantai aja, lagian pengawasnya udah berkali-kali gua bisa kelabuin dengan skill “nge-bad” warisan kakak kelas! Wakakakkak..”
“Ah, gue sih gak mau nyontek! Itu kan gak boleh. Bisa dosa kita kalo ngelakuin! Tapi kalo nanya langsung ke temen kan artinya saling berbagi, jadi itu gak nyontek! ^^” (beda gak sih?!)
“Kadang-kadang mata ini emang suka beruntung banget! Tiba-tiba lagi lirak-lirik gak sengaja keliatan jawaban temen sebelah.. Heheh, hokiii..! (padahal hobinya emang ngelirik)
Itu mungkin yang masih kita dengar disekitar kita ketika masa-masa ujian akan datang. Namun, biasanya yang masih suka membicarakan “skill” nyontek ini disela-sela obrolan senggang bareng teman-temannya adalah ketika kita masih duduk di bangku sekolah. Hasil pengamatan saya, semakin dewasa kita cenderung menyembunyikan atau lebih “pendiam” dengan “skill” kita yang satu ini. Saya mengambil kata ganti “kita” karena memang masih sangat banyak yang melakukan hal demikian. Entah ada yang bilang, “skill” nyontek (baca: nge-bad) adalah budayanya orang indonesia. Entah budaya ini hasil domestikasi dari mana?
Terkadang, kita kerap lupa dengan diri kita. Pepatah ini yang mungkin tepat untuk kasus di atas. “ala bisa karena biasa”. Biasa untuk melakukan hal-hal baik akan menjadikan kita bisa untuk melakukan semua hal-hal kebaikan. Namun, kalau dibalik pun kita bisa melakukannya.
Kita kerap lupa dengan diri kita. Kebiasaan nyontek ini atau kebiasaan men-toleransi hal-hal buruk yang kita lakukan tanpa merasa keburukannyalah yang telah kita lakukan, kebiasaan itulah yang membuat kita merasa “slow, everything is fine..” Menyontek bukan lagi menjadi hal yang tabu, saat kuis ada kesempatan untuk itu, saat ujian ada kesempatan untuk itu, saat berkarya pun ada kesempatan untuk menyontek. Jangan deh kita tanamkan dalam kebiasaan kita untuk melakukan hal-hal keburukan yang membuat kita tidak sadar akan keburukan yang kita lakukan. Karena, kadang kita hanya berorientasi dengan hasil bukan proses. Ingin hasil yang terbaik tak peduli dengan proses yang tidak bersih. Jangan! Jangan sekali-kali kita lakukukan itu lagi! Karena itu akan kita pertanggungjawabkan, teman.
Lebih miris lagi hati ini tahu, bahwa kerap banyak terjadi di indonesia, negeri kita tercinta, kasus sekolah dan ujian nasionalnya. Ujian nasional adalah ujian penentu kelulusan dan keberlanjutan studi di jenjang sekolah dasar sampai menengah. Menjadi sorotan saya adalah, bagaimana sekolahlah yang sangat khawatir dengan kemampuan anak-anak didiknya, sekolah yang lebih memaksimalkan jalan pintas untuk kesuksesan anak-anak didiknya, sampai-sampai harus membuat sekenario apik kala Ujian Nasional berlangsung. Sekenario yang mengajak segenap guru dan siswa untuk bermain dengan apik dalam membocorkan jawaban-jawaban soal-soal ujian. Kekhawatiran dan ketakukan itu alhasil menjadi “noda hitam” yang terus menerus terlihat disepanjang sejarah negeri ini. Entah, pelajaran agama ada tidak disana? Yang selalu membayang-bayangi kita semua. Mungkin, hanya demi nilai 100% kelulusan untuk sekolah tercinta. Seandainya kita semua mengetahui balasan apa yang akan kita peroleh tentang kelakuan-kelakuan kita, mungkin saat ini juga kita akan jera. Namun, Allah memberi kita akal pikiran dan hati untuk merenungi dan memikirkannya. Karena, soal yang selalu keluar dikala ujian adala SOAL KEJUJURAN.
Indonesia, ayo kita bangkit, bangkit dari keterpurukan “budaya” yang menggerogoti bangsa kita ini. Supaya tidak terjadi lagi, para akademisi negeri ini yang berpangkat “koruptor” dan agen-agen keburukan. Jadilah “Power Ranger” yang selalu mengemban misi menegakkan keadilan di dunia. Selamat menempuh ujian.